Hi, I’m BACK

Hallo, sudah lama aku ngga nulis di blog. Terakhir kali aku nulis di tahun 2017, ngga terasa sudah 2 tahun ya.

Dalam 2 tahun ini sudah banyak hal yang terjadi. Harusnya kalau aku rajin menulis blog mungkin aku sekarang tinggal buka blog ini dan melihat kembali apa yang sudah aku kerjakan. Well, ngga papa, ngga ada kata terlambat kan. Mari kita mulai kembali.

Saat ini, aku sedang berada di Taiwan. Bukan untuk rekreasi, kali ini aku menempuh Pendidikan S2 di National Chiao Tung University (NCTU). Detik ini, aku sudah melalui 2 semester di Taiwan. Banyak hal yang sudah aku lalui tentunya. Ternyata ngga semua hal bisa semanis cerita Romeo and Juliet. Ada banyak kisah ups and downs yang aku alami dalam menempuh masa studi di sini.

Oh ya, sebelum aku ke Taiwan, aku sempat ngga yakin kalay aku benar-benar bisa sekolah di sini. Ngga mulus-mulus amat memang jalannya, tapi ujung-ujungnya bisa juga sampai di kota Hsinchu ini. 

Hsinchu, kalau kata orang, ini kota angin. Emang bener sih. Aku merasakan sendiri kalau di sini anginnya kenceng banget. Ini menguntungkan jika lagi summer, tapi kalau pas winter, wah bisa bayangin kan. Temperaturnya udah rendah, ditambah ada angin yang menerpa, dinginnya berasa dobel dobel.

Saat ini, lagi summer di Taiwan. Pas, baru banget aku menyelesaikan semester keduaku. Kalau secara teori, habis semester selesai, liburan kan. Tapi, buat master student, sayangnya (oh), ngga ada liburan. Kami harus tetap masuk ke sekolah (kampus/sekolah sama aja lah ya), setiap weekdays seperti biasa. Lah ngapain? Ehm, awalnya emang ngerasa aneh ya, kok waktu libur dipake untuk ke kampus. Jadi, anak master dan PhD , tergabung di sebuah lab yang masing-masing dikelola oleh seorang professor. Nah, jadi meski sudah ngga ada kelas lagi, tapi kegiatan lab terus berlanjut. Kami masih harus belajar, baca buku, eksperimen, simulasi software, baca paper, bahkan presentasi. 

Kedengarannya berat ya, liburan musim panas yang biasanya 2.5 bulan ini dipakai untuk stay di lab. Tapi aku ngga sendiri, ada banyak teman-teman lab lain juga yang sama-sama belajar. Aku merasa, kehidupan lab dengan segala arahan dari professor ini benar-benar menambah pelajaran yang ngga didapat saat di kelas. 

Oh ya, aku kan kuliah di Taiwan. Teman-teman di Instagram sebenernya banyak yang tanya, aku di sini kuliahnya pake Bahasa inggris apa mandarin? 

Ehmmmm, gimana ya. Haha. Sedih banget sebenernya mau jawab, aku baru tahu ternyata ngga semua mata kuliah di jurusan aku ini menggunakan Bahasa inggris. Bakan terbilang sangat sangat sedikit pilihannya. Aku kan ambil penjurusan solid mechanics, bidang ini ngga ada matkul yang berbahasa inggris (so far). Alhasil, dari ke-enam kelas yang aku ambil, semua berbahasa mandarin. Nah bisa dibayangkan kan. Kalau kita datang ke Taiwan dengan bekal Bahasa mandarin yang cukup, ya gamasalah. Tapi, yasudah, haha.

Meski begitu, aku ngga pernah menyesal ambil keputusan kuliah di sini. Anyway, Aku ngambil jurusan Mechanical Engineering (Teknik Mesin) di NCTU ini. Ada banyak hal diluar yang aku bayangkan, bisa aku dapatkan. Satu tahun di sini, aku merasa telah melihat dan belajar banyak hal. Tapi tentunya itu semua ngga cukup, masih banyak hal yang butuh untuk dipelajari. 

Mungkin aku akan ulas kisah-kisah pribadi ini secara specific di artikel-artikel selanjutnya ya. I’ll try my best to be consistent to write on this blog again. See you later.