Lomba
Story Telling Bahasa Mandarin
Lomba Story Telling Bahasa Mandarin
Dimulai dari latihan malam hari
ketika Lao Shi datang ke asrama hari Jumat, 11 februari 2011, kami, Achmad
Rizal Mustaqim, Ana Marathuharoh, dan Mei Handayani mendapat training dari Lao
shi untuk lomba story telling besok. Kami yang menentukan cerita kami sendiri
dengan tema Chinese New Year, kemudian Lao Shi membantu mengartikannya ke dalam
bahasa mandarin. Malam ini juga adalah malam dimana kami bertiga melewatkan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam performance Seven Habit kelas XI.
Tiba saatnya, Sabtu 12 Februari
2011. Kami bertiga berangkat dari asrama bersama dengan Pak Wawan ke Univesitas
Ma Chung. Kemudian Lao Shi datang menyusul. Pada saat awal registrasi kami
melihat pesertanya ada 9. Dan kagetnya, ketika melihat semua peserta datang,
mereka semua tenyata orang-orang sipit dan dari kalangan orang Tiong Hoa. Yang
lebih buat aku gugup lagi, 3 juri yang akan menilai perlombaan ini tidak bisa
berbahasa Indonesia. Mereka asli dari Chong Guo, alias orang Cina asli. Muncul
pertanyaan di benakku, bagaimana nanti kalau mereka bertanya sesuatu kepadaku
dan aku hanya diam seribu bahasa.
Kompetisi dimulai, Ana mendapat
urutan tampil nomor 2, Mei nomor 5 dan aku nomor 6. Ternyata benar, apa yang
kubayangkan benar-benar terjadi. Tapi ini masih stadium 2, karena Juri hanya
mengomentari tentang penampilan kami dan tak akan mengajukan pertanyaan kalau
memang tidak perlu.
Giliranku maju. Berusaha menampilkan
sebaik yang aku bisa. Menceritakan kata demi kata dengan ekspresi dan nada
seperti yang dipesankan Lao Shi sebelumya. Seperti biasa, juri mengomentari
penampilanku stelah cerita selesai dan parahnya aku hanya mengerti sekitar 25 %
dari apa yang beliau sampaikan. Memang kami baru mendapat pelajaran bahasa
mandarin selama 1,5 tahun dan hanya ada 2 jam pelajaran dalam satu minggu, jadi
kami masih perlu banyak belajar lagi. Tetapi, Juri menganggap aku mengerti
penuh apa yang beliau sampaikan.
Dua hari kemudian, malam hari saat
aku bersama kawan-kawan yang lain berada di Perpus Kota, menyaksikan pembukaan
Art Exhibition, tiba-tiba HPku berbunyi dan ketika ku angkat, suara Lao Shi
ternyata. Beliau memberi tahu kalau aku juara 2. Sontak aku meloncat di tempat
kesenangan. Juara 1 diraih siswa dari Cosayu dan begitu pula juara 3, Cosayu.
Dari sini aku mendapat pelajaran
bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Satu lagi, semangaaaattttt…. (Chun)
Lomba Siswa Berprestasi
Tingkat Jawa Timur 2011
Jumat (29/7), di Hotel Utami Surabaya diadakan grand final lomba siswa
berprestasi. Kota Malang mewakilkan satu siswa dari SMAN 10 Malang, yakni
Achmad Rizal Mustaqim yang juga menjadi salah satu perwakilan Bakorwil III.
Sebelumnya, lomba siswa berprestasi tingkat Jawa Timur ini diawali dengan
seleksi Bakorwil dan setiap Bakorwil mewakilkan 5 siswa/siswi terbaiknya.
Kabupaten/Kota Malang, lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso berada di
Bakorwil III. Lima nperwakilan dari Bakorwil 3 ini adalah SMAN 3 Jember, SMAN
10 Malang, SMAN 1 Jember, SMAN 1 Lumajang, dan SMAN Tumpang.
Dua puluh anak perwakilan dari empat Bakorwil akhirnya mengikuti grand final
lomba siswa berprestasi di hotel Utami, Surabaya. Berbeda dari proses seleksi
Bakorwil sebelumnya yang tesnya meliputi Tes Potensi Akademik, pengetehuan
umum, bakat, dan administrasi, grand final ini hanya mensyaratkan peserta untuk
mengikuti tes potensi akademik yang terdiri dari Matematika, Bahasa Indonesia,
dan Bahasa Inggris.
Hari itu, tes selesai pada pukul 14.00. Kemudian, pukul 15.30 seluruh grand
finalis baik SMP dan SMA berangkat menuju studio JTV dengan mengenakan pakaian
adat daerah masing-masing. Dengan mengenakan pakaian adat Malangan, Rizal siap
menghadiri acara pengumuman dan pemilihan sepuluh besar yang nantinya akan
mengikuti seleksi berikutnya. Di studio JTV, di depan kamera TV, seluruh grand
finalis berparade di atas panggung dan siap mendengarkan pengumuman sepuluh
besar. Ternyata, kali ini memang keberuntumgan tidak berpihak pada Rizal. Nilai
yang diperolehnya hanya 99, selisih satu poin dengan peringkat sepuluh yaitu
100. Setelah itu, peserta sepuluh besar harus mengikuti tahap tes pengetehuan
umum dalam bentuk wawancara, menjawab sebuah pertanyaan dalam waktu 90 detik.
“Kompetisi siswa berprestasi ini memang tidak hanya mencari anak-anak yang
pandai secara intelektual saja, tetapi juga mempu mengembangan bakat dalam
dirinya, memiliki kepribadian menarik, dan berpengetahuan luas,” kata MC waktu
acara pengumuman di JTV.
Akhirnya, SMAN 3 Jemberlah yang berhak menyabet juara 1 lomba siswa
berprestasi tingkat Jawa Timur disusul SMAN 5 Surabaya dan SMAN 1 Lamongan.
Buat Rizal, yang penting adalah nilai yang kita ambil dari sebuah kompetisi itu
sendiri, semangat, kerja keras, dan sportif.
(chun)
EDSA
The second week of June looks like a glorious of SMAN 10 Malang students.
Two big trophies are brought by 3 students who has participated English
competition held by EDSA (English Department State Association), University of
Jember. The competition was divided on two days. The first day was for speech
contest and the next was for news reading.
Four students were join on speech contest on Saturday, 11 June 2011. They
were Satrio Riyadi and Yana Fitri, both from grade eleven, and Afriza Nandira and
Nur Wijaya, from grade ten.
The second day, Sunday, 12 June 2011 was the time for news reading contest.
Achmad Rizal Mustaqim and Lailatunnazhifah were act as a couple of news reader.
They have prepared everything that might they need for 2 days before the D-day.
When their names were include as big 5 finalists, they were so surprised and
wish everything could run well. They were more surprised when they knew that
they are the champion. Their opponents mostly come from region around Jember,
Lumajang, and Banyuwangi.
Although only bring 2 trophies, but the six participants from SMAN 10 Malang
learned many things that the competition has different atmosphere with other
contest they ever joined.
Second
Day of Machung Olympiad
Setelah perlombaan hari
pertama tanggal 5 Maret 2010, perlombaan Machung Olympiad hari kedua sekaligus
hari terakhir dilaksanakan keesokan harinya yaitu pada tanggal 6 Maret 2010.
Hari kedua tersebut diisi dengan final dari berbagai lomba oleh enam program
studi atau prodi di Universitas Machung dan semifinal dari SWOT analisis. Enam
prodi tersebut adalah manajemen, akutansi, teknik industri, bahasa inggris,
informasi teknologi, dan sistem informasi. Dan lomba yang diikuti oleh siswa –
siwi SMA Negeri 10 Malang Sampoerna Academy itu sendiri adalah News Reading dan
Speech oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris serta SWOT analisis dari Jurusan
Pendidikan Manajemen.
Tujuan dari lomba SWOT
analisis adalah untuk memperkenalkan teknik SWOT dan Universitas Machung itu
sendiri kepada para murid SMA. Setelah tahun lalu mengadakan lomba yang hampir
sama dengan lomba – loma tahun ini, tetapi kali ini Machung mengadakan lomba
dengan menyatukan enam prodi yang ada dalam satu atap yaitu Machung Olympiad.
Dengan persiapan sekitar lima bulan dengan 100 orang lebih panitia, lomba
tersebut dapat berjalan lancar dari pembukaan hingga seleksi final. Lomba ini
dimulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00. Tetapi, di malam puncak diadakan sebuah
acara penutupan sebagai tanda di tutupnya lomba tersebut. SWOT analisis adalah
suatu analisa yang mencari tahu tentang kekuatan, kelemahan, dan ancaman dari
suatu bisnis atau perusahaan, dalam lomba ini adalah Usaha Kecil Menengah
(UKM). Karena UKM adalah suatu bisnis yang sangat banyak di Indonesia, tetapi
kurang mendapat sorotan.
Lomba ini dimulai dengan
mengirim suatu CD tentang analisis mereka terhadap suatu UKM, dan didapatkanlah
tiga belas kelompok peserta yang mengikuti lomba tersebut dimana setiap
kelompok terdiri dari empat orang. SMA Negeri 10 Malang mengirim dua kelompok
dari sembilan kelompok yang terpilih untuk mengikuti semifinal. Yaitu “Susu
Sapi Perah” oleh M. Choiruddin dkk serta “Lampu Hias dari Limbah Kayu Jati Pak
Djoko” oleh Praptaning Budi dkk. Dari sembilan semifinalis tersebut dipilih
lima kelompok untuk maju ke babak final. Meskipun tidak masuk ke babak final,
tetapi SMA Negeri Sampoerna Academy dapat meraih The Best Team Work melalui M.
Choiruddin, Firdha Aksari, Mia Yuli Setiani, dan Jeannet C. Haulussy.
“Lomba tentang bisnis,
seperti bussiness plan sudah biasa dilombakan. Tetapi, SWOT analisis ini memang
masih jarang. Karena itulah kami ingin mebuat perbedaan. Selain mudah, SWOT
merupakan dasar untuk membuat suatu bussiness plan.” Ujar Tomy Hartono, ketua
dari kegiatan tersebut.
Sore itu
juga diumumkan hasil lomba-lomba yang telah digelar dari tanggal 5 Maret 2010.
Diumumkan bahwa SMAN 10 Malang menyabet Juara I Speech atas nama Yana Fitri
Mawaddan Warahmah dan Juara III News Reading atas nama Achmad Rizal Mustaqim
dan Lailatunnazhifah. (alvin)
SMANDASA
Menangkan Story Telling Contest
Minggu (30/1), saat siswa –
siswi yang lain sedang asyik bersantai, lima siswa ini sedang sibuk
mempersiapkan diri untuk mengikuti Story Telling Contest se- Malang Raya.
Mereka adalah, Aang Khunaifi ( X-1 ), Arifah Nur Fitriyah ( X-1 ), Ais Maulidia
Maziyah ( X- 1), Ana Maratuthoharoh ( XI – Social ), dan Achmad Rizal Mustaqim
( XI Science 3 ). Lomba yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (
UMM ) dan bekerjasama dengan Lembaga Kursus Bahasa Asing Malang dan American
corner ini diikuti oleh para pelajar SMA / sederajat se – Malang Raya. “
perasaanku sangat deg-degan karena ini baru pertama kalinya aku
mengikuti story telling contest di Malang. Dengan persiapan seadanya dan
kesehatan yang lagi gak baik, ya pasrah aja deh, Just do the best . “
Ujar Ais, Siswi SMAN10 Malang asal Banyuwangi.
Kompetisi yang diselenggarakan
di kampus Pasca Sarjana UMM ini dimulai tepat pukul 10.00 WIB. Sebelum lomba
dimulai, para peserta dan pembimbing mengikuti Technical Meeting terlebih
dahulu di Aula UMM. Setelah melalui babak penyisihan, wakil dari SMAN10 Malang
Sampoerna Academy ( Ais Maulidia Maziyah – X1 ) lolos ke babak final yang
diambil 7 besar dan akhirnya sukses meraih runner – up. “ Alhamdulillah aku
masih bisa meraih juara walaupun runner-up dalam kompetisi pertamaku di Malang.
Terimakasih banyak untuk keluarga, guru, teman – teman, dan tak lupa juga guru
– guruku di SMP Bustanul Makmur Genteng – Banyuwangi yang selalu memberikan
do’a, bimbingan dan support sehingga aku bisa meraih prestasi ini. Semoga kita
semua akan terus bisa mengharumkan nama SMAN10 Malang Sampoerna Academy.” Ujar
Ais dengan penuh syukur dan terimakasih. (ayu / foto : ais)
“BORONG JUARA MILAD FORKIM
XVIII”
Lomba ini diselenggarakan di Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 27
Nopember 2010 dan diadakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang. Lomba ini bisa dikatakan lomba yang unik karena pesertanya
adalah masyarakat umum, baik dari siswa SMP, SMA, mahasiswa, guru, dan
lain-lain. Satu tim terdiri dari 2 orang dan membacakan satu puisi bebas
bertemakan “Penyeru Islam Negeri ini.”
Lomba diawali dengan daftar ulang. SMAN 10 Malang mewakilkan 5 kelompok,
sayangnya satu kelompok mengundurkan diri, tinggal 4 kelompok, 2 kelompok dari
kelas XI dan 2 kelompok dari kelas X.
Lomba dibagi menjadi 2 babak, babak pertama adalah babak penyisihan dimana
peserta dibagi di dua ruang. Ruang I peserta nomor 1 – 20, ruang II peserta
nomor 21 – 40. setiap ruang dinilai oleh 3 juri. 2 perwakilan SMAN 10 Malang
berada di ruang I dan 2 perwakilan lainnya berada di ruang II.
Selanjutnya, 3 pemenang dari masing-masing ruang akan berkompeitisi di babak
final (babak 2), SMAN 10 Malang mewakilkan 2 kelompok di babak final. Yang
pertama Achmad Rizal Mustaqim dan Helen Novitri juara I dari ruang 2 serta M.
Ainun T. Indra dan Intan Palupi, juara 3 dari ruang I. Empat kelompok lain yang
masuk babak final adalah dari Universitas Islam Negeri Malang, Universitas
Brawijaya Malang, SMA Kepanjen, dan SMA Negeri 3 Malang.
Alhasil, M. Ainun T. Indra dan Intan Palupi berhasil menyabet Juara 2 serta
Achmad Rizal Mustaqim dan Helen Novitri menjadi jaura 3. dan juara 1 diperoleh
oleh pasangan SMAN 3 Malang, atas nama Faiz dan Kurnia. Dengan demikian SMAN 10
Malang berhasil membawa pulang 2 gelar juara dari Lomba Duo Puisi ini.
28 November 2010 adalah hari dimana seluruh pemenang lomba yang diadakan Fakultas
Ilmu Administrasi mengikuti Bedah Film “Sang Pencerah” beserta pengarang
novelnya. Selain duo puisi ada lomba cerdas cermat beregu (tiap regu 3 siswa)
dan lomba mendongeng. Di akhir acara ada sesi pembagian hadiah bagi semua
pemenang lomba. Di lomba cerdas cermatpun SMA Negeri 10 Malang juga memperoleh
juara 3. Dengan demikian total piala yang diperoleh SMAN 10 Malang dalam even
ini ada 3 piala. Semoga berikutnya bisa lebih baik. (cun)
Kunjungan Donasi Berbalut
Keakraban di SMAN 10 Malang SA
“Fantastic!”, kata Jane Morison – Head of Communicaton and Contribution of
HM Sampoerna itu memecah ketenangan suasana SMAN 10 Malang Sampoerna Academy.
Rabu (08/06) Jane datang dalam rangka kunjungan donasi ke SMAN 10 Malang
Sampoerna Academy bersama dengan Andrew White – FP Contribution of HM
Sampoerna beserta Ibu Dwi, Ibu Ninin, dan kolega-kolega lainnya. Perjalanan
ditempuh menggunakan helikopter pribadi yang mendarat di lapangan Rampal dan
dilanjutkan menggunakan mobil ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, rombongan tersebut disambut ramah dengan tarian Remo
khas Jawa Timur yang ditarikan oleh siswi kelas XI yaitu Widyawati Putri dan
Cintya Seruni. Kemudian dengan didampingi siswa-siswi kelas XI yang tergabung
laskar pemandu Smandasa (Ricky Sudiarto, Arizky Rahmad, Lailatunnazifah, Achmad
Rizal, Eva Rahayu, Satrio Riyadi, Dhea Rara, Bagus Rahmad, dan Ahmad Khoirul
Basyar), rombongan tersebut mendapatkan sambutan hangat pula dari guru-guru dan
Kepala SMAN 10 Malang Sampoerna Academy, Ibu Dra. Niken Asih Santjojo, M.Pd.
Seusai acara sambutan, rombongan tersebut terlihat sangat bersemangat untuk
berkeliling sekolah atau school touring. Sudut-sudut sekolah terjamah
dengan jelas dan bersahabat. Rute yang dikunjungi adalah ruang perpustakaan,
Art Centre, OLC, WC, Laboratorium IPA, ruang UKS, Kantin, dan juga pos-pos
pioneering lingkungan hidup.
Dengan sabar serta tuturan penuh keramahan, laskar pemandu Smandasa
menjelaskan berbagai fasilitas, saran dan prasarana yang dimiliki SMAN 10
Malang Sampoerna Academy dalam menunjang proses belajar mengajar calon-calon
pemimpin masa depan.
Suasana keakraban dalam kunjungan donasi ini tidak berhenti begitu saja,
Jane Morison dan rekan-rekannya juga mengunjungi asrama baru siswa-siswi SMAN
10 Malang Sampoerna Academy yang terletak di daerah Tlogowaru. Memang belum
sepenuhnya siap huni, namun dengan sedikit sentuhan akhir maka di tahun ajaran
mendatang asrama ini menjadi hunian bagi siswa-siswi SMAN 10 Malang Sampoerna
Academy.
Ora et Labora, motto yang sangat pas bagi pelajar di masa kini, begitu pula
bagi siswa-siswi SMAN 10 Malang Sampoerna Academy. Belajar kini lebih dari
sekedar baca buku, namun lebih dari itu belajar merupakan latihan saat akan
menghadapi kompetisi hidup di era globalisasi. Belajar hari ini, memimpin di
hari esok. Maju SMAN 10 Malang Sampoerna Academy ! (vit)
Kunjungan
ASTRO Malaysia
Selasa, 17 Mei 2011 merupakan hari dimana SMA
Negeri 10 Malang Sampoerna Academy menerima dua tamu kehormatan dari Malaysia,
tepatnya dari ASTRO. Kunjungan ini bertujuan untuk mengenal SMA Negeri 10
Malang lebih jauh dan mengetahui bagaimana program Sampoerna Acadey berjalan
baik di asrama maupun di sekolah. Kunjungan ini didampingi oleh satu perwakilan
dari Putera Sampoerna Foundation. Kunjungan dimulai dari pukul 11.00 hingga
pukul 13.00 WIB.
Nantinya, sang tamu akan menjadi salah satu donor
untuk Sampoerna Academy yang akan, mendukung program mencetak pemimpin bangsa
yang berkompeten di masa depan. Dengan didampingi oleh Achmad Rizal Musataqim
dan Rizky Nur Zairina, sang tamu berkeliling di sekitar area sekolah untuk
mengenal seluk-beluk sekolah dan Sampoerna Academy. Rizal dan Rizky
memperkenelkan apa itu Sampoerna Academy, bagaimana bisa masuk menjadi siswa
Sampoerna Academy dan aktivitas apa saja yang dilakukan siswa-siswi Sampoerna
Academy baik di asrama maupun di sekolah.
Setelah berkeliling area sekolah, para tamu, Miss
Novi, Rizal, Rizky, beserta ibu Kepala Sekolah, Dra. Niken Asih Santjojo, M.Pd
masuk ke dalam ruang Kepala Sekolah. Ada pembicaraan dan tanya
jawab yang menyangkut bagaimana Sampoerna Academy berjalan dan sejauh mana
perkembangan sswa-siswi SMA Negeri 10 Malang (Sampoerna Academy) baik mengenai
kepemimpinan, kedisiplinan, akademik, maupun non akademik. Sayangnya, perbincangan ini
terasa singkat mengingat beliau-beliau harus melanjutkan perjalanan ke
Denpasar. We really get nice impression to visit this school,” ungkap beliau
berdua.(rizcun)
MA CHUNG OLYMPIAD 2011
Pada
(05/03), Rombongan siswa SMAN 10 Malang berangkat menuju Ma Chung University
yang terletak di daerah Tidar, Malang. Mereka akan mengikuti lomba Speech, News
Reading, Go Macple dan Accounting.
Lomba yang
diselenggarakan bertepatan dengan Hari Nyepi ini, diikuti oleh para peserta
dari Malang, Jombang, Surabaya, Madura, Sidoarjo hingga Denpasar dari 800
undangan yang disebar di daerah-daerah Jawa Timur dan Bali.
Lomba yang telah
dipersiapkan sejak bulan Oktober tahun lalu iini bertujuan untuk mempromosikan
Ma Chung University sebagai universitas yang masih baru berdiri. Lomba yang
diadakan pun bermacam-macam, mulai dari tingkat SMP hingga tingkat SMA.
MELT,
MWO, ACCOUNTING, GO MACPLE, SWOT Analysis termasuk beberapalomba yang diadakan
oleh panitia. Lomba – lomba tersebut diadakan selama 2 hari. Babak Penyisihan
dilakukan pada hari itu, sedangkan babak final pada Minggu(06/03).Dua wakil
dari SMAN 10 Malang berhasil menuju semifinal. Mereka adalah Rafif L (X-4)
& Nursa S (XI Science 1). Sedangkan yang berlanjut hingga ke final adalah
Yana Fitri (XI Science 3) untuk bidang Speech dan Lailatunnazifah (XI Science
3) & Achmad Rizal (XI Science 3) untuk bidang News Reading.
“Nggak nyangka bisa masuk
final, padahal persiapan baru beberapa jam sebelum lomba dimulai”, Ujar Yana,
salah satu semifinalis dari SMAN 10 Malang. (ay)
Lomba
mading 3D FMSC atau Flexi M-Teens School Competition bertema Soccer, Love, and
Laugh yang diadakan Malang Post dan Flexi dalam rangka ulang tahun Malang Post
ke-12, kategori The Best Mading dimenangkan oleh tim Ajoer (Arek Joernalistik)
SMAN 10 Malang (30/06). Puncak acara malam itu merupakan malam pengumuman
sekaligus penutupan bagi serangkaian acara dan lomba-lomba yang diadakan,
seperti lomba 3D mading, lomba dance, blog, model cilik, band sekolah, dan
sebagainya.
Penghargaan lomba mading dibagi dalam 3 kategori, yaitu Best Content, Best Creativity,
dan The Best Mading M-Teens. Cukup mengejutkan bagi tim Ajoer bahwa mereka
termasuk dalam nominasi ketiga “best” tersebut, yang ternyata The Best Mading
M-Teens kategorilah yang mereka menangkan. Suara teriakan kegembiraan tim yang
beranggotakan 8 orang –Axellina M.S, Rahma Oryza N, W. Sitaresmi, Nova Reksa
M.P, Yusnita Silsilia W., Arizky Rachmad Sudewo, Angga Khoirul Imam, dan Achmad
rizal- ini seketika memenuhi aula SMA Tugu saat nama tim mereka disebutkan
menjadi pemenangnya.
Setelah 3
hari diadakan pameran dan sekitar seminggu sebelumnya diadakan penilaian
sementara di sekolah, tim Ajoer tak berhenti memperbaiki kondisi madingnya yang
berjudul Ball In Love ini. Baik dari segi artikel updating, sampai merapikan
penampilan madingnya. Proses pembuatan mading ini bukanlah penuh perjuangan,
mereka harus rela menjalani sekitar dua minggu yang melelahkan untuk
menyelesaikan madingnya, hingga harus merombak ulang madingnya pada H-1
penilaian awal karena terjadi sedikit kekeliruan konsep.
”Seneng
banget bisa ngasih yang terbaik untuk sekolah. Dengan menang ini, semua rasa
capek seakan lunas terbayar.” tutur Arizky, salah satu anggota tim Ajoer.
(Cyll)
Senin, 3 Mei 2010. SMAN 10 Malang melaksanakan upacara Hari Pendidikan
Nasional yang diikuti oleh seluruh guru, karyawan, siswa kelas X dan XI. Bapak
Drs. Nur Ali Akhmad, M.KPd bertindak sebagai Pembina Upacara, mengetengahkan
tema “Pendidikan Karakter untuk Membangun Bangsa” dalam membacakan sambutan
Menteri Pendidikan Nasional RI di Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun
2010 ini.
HARDIKNAS diperingati untuk mengenang jasa Bapak Pendidikan Indonesia Ki
Hajar Dewantara dan seluruh pejuang pendidikan. Ada tiga makna penting tiap
kali kita memperingati hari-hari besar Nasional, seperti halnya HARDIKNAS hari
ini.
Makna pertama, berkait dengan momentum untuk merenungkan dan merefleksikan
diri terhadap perjalanan dan langkah panjang yang telah dilalui. Ini berkait
dengan cita-cita awal lahirnya HARDIKNAS, sebuah cita-cita yang saat itu
dicirikan dengan semangat kepahlawanan, semangat kesediaan diri untuk
memberikan lebih dari kewajibannya, dan untuk menerima kurang dari hak-haknya,
disertai dengan keyakinan bahwa pemberian yang lebih dan penerimaan yang kurang
itu dijadikan sebagai investasi kemasyarakatan, yang insya Allah pada saatnya
akan diperoleh kemanfaatan lebih. Semangat itu dalam konteks kekinian saat ini,
kiranya masih relevan untuk selalu dikumandangkan, terutama dalam kondisi
bangsa seperti saat ini.
Makna kedua, upaya didalam mengintropeksi diri dari apa yang sedang kita
lakukan didalam menjalankan berbagai program pendidikan saat ini untuk menatap
masa depan yang lebih baik, dalam menjamin pelayanan pendidikan secara
nondiscriminative kepada semua anak usia sekolah Indonesia di manapun mereka
tinggal, sehingga sebuah cita-cita luhur saat digagasnya peringatan HARDIKNAS,
bisa terus terjaga.
Makna ketiga, bagaimana kita memprespektifkan apa yang telah dan sedang
dilakukan untuk masa depan yang lebih baik, sebagaimana dicantumkan dalam
konstitusi kita serta diamanatkan pula dalam sistem perundangan, dalam upaya
mencerdaskan bangsa secara utuh.
Upacara Hari Pendidikan Nasional 2010 di tutup dengan acara serah terima
piala dari para siswa yang berprestasi, diantara Juara Harapan II Paskibra SMAN
10 Malang dalam ajang Lomba Formasi PBB Kota Malang ; Juara Lomba Baca Puisi
Tingkat Nasional oleh Helen Novitri, Intan Palupi, M. Ainun T Indra ; Juara
English Debate Competition oleh Satrio Riyadi, Lailatunnazhifah, Rizki Nur
Zairina ; Juara Lomba Mading 3 Dimensi oleh Claudia, Aufa, Sony ; Juara English
Contest oleh Yana, Tifani, Achmad Rizal ; Juara Pertandingan Volley Ball oleh
Tim Putra dan Putri SMAN 10 Malang.
Hari ini siswa kita berhasil meraih juara harapan II dalam Olympiade Biologi
di UM tingkat Jawa-Bali, setelah menyisihkan 960 peserta. siswa kita tersebut
adalah Elok Dian Karisma PA X-5 dan Dhika Ayu Agustin Cahyo X-4. Perlu
diketahui semua yang masuk ke final siswa kelas XII sedangkan siswa kita
masih kelas X dan urutan juaranya – juaranya sbb : juara I SMAN 2 Lumajang,
Juara II SMK Penabur Gading Serpong Tangerang, Juara III SMAN I Blitar, Juara
Harapan I SMAN 4 Denpasar Bali dan harapan II SMAN 10 malang .
Laporan berikutnya, kemarin tanggal 31 Okt 09 anak-anak mengikuti
Olympiade bahasa Inggris ada 6 siawa yang dikirim yaitu : Satrio Riyadi P, Nur
Intan Setiati, Mochamad Sony, Cristian Timothy, Lailatunnazhifa, dan Tiffani Elshandy,
tapi yang lolos ke babak dua ada 4 siswa yaitu Satrio Riyadi P, Nur Intan
Setiati, Mochamad Sony, Cristian Timothy . Tahap ke dua dilaksnakan tanggal 7
Nopember . Doakan ya Pak Bos.
Berita selanjutya Paskibra kita juga meraih juara II PBB Kreasi dan juara II
Lomba Debat Paskibra Se Malang Raya peserta secara keseluruhan siswa kelas X
Irvinia Rahmadiyah, Mukti Utami, Nur Aini Munawaroh, Rizki Eko Setiawan, Angga
Khoirul Imam, Dwi Al Aji Suseno, Hilla Rofi’atus Sholihah, Kristina Anggraini,
Mohammad Aditya N. Firdaus, Muhammad Faisol Tanjung, Ririck Fronta Nirwana,
Winda Meiyana Intan Sari, Fajri Asnifah, Inten Permata Sari, Achmad Firdaus M.
U., M. Khozinul Asror, Wieka Galih Wisudaningtyas, Achmad Rizal Mustaqim, Diani
Ainun Nisa’, Nindia Dini Pangestika, Retna Winedar Oktafia, Ryan Ridha
Ramadhan, Sembrada Dyah Fitriani, Wahyuni Bin Slamet, Arian Puji Fajardianto,
Dwi Yanti Aprilia, Fiererra Dwi Febiosa, Mia Yuli Setiani, Muhammad Firdaus H.,
Roni Vayayang
Tgl 31 Okt 09 Siswa mengikuti Olympiade Mat di UIN malang , Kita mengirim 8
siswa yaitu Rahmad Andrianto, Angga Khoirul Iman, M Ramadhani Nurarif, Ahmad
Firdaus M, Rizky Nur Zairina, Ryan Ridho R , Dan Chritian Timothy. tetapi yang
lolos ke semi final hanya Rizky Nur Zairina kelas X- 5 . Semi final
dilaksanakan tanggal 7 Nop 09
sekian dulu berita dari saya. Mohon bantuan doa untk kesuksesan anak kita.
Suasana D’Longue Café Mall Olympic Garden sore itu, 18 April 2010 tampak
ramai oleh kedatangan sekitar 36 orang siswa-siswi SMAN 10 Malang. Antusiasme
mereka kali ini begitu besar karena digelarnya talkshow yang bertajuk “Film Mencerminkan
Budaya Bangsa”. Talkshow berdurasi satu setengah jam ini diselenggarakan oleh
D3 Multimedia Broadcast STT STIKMA Internasional Malang dengan narasumber
seorang bintang dunia peran, Didi Petet.
Sambil menunggu kedatangan sang narasumber, para pengunjung disuguhi live
performance dari band D’Longue Café. Tak mau kalah, Renggalis Mayong Kusuma,
siswa kelas X-2 juga ikut menyumbangkan suaranya dengan menyanyikan lagu Demi
Cinta dari Kerispatih.
Semangat siswa-siswi SMAN 10 Malang dan pengunjung lain, diantaranya dari
SMKN 5 Malang bertambah ketika Kang Didi begitu Didi Petet lebih akrab disapa
datang sekitar 10 menit kemudian dan menyapa mereka. Bincang-bincang hangat pun
dimulai beberapa saat kemudian dengan MC Kak Dewa dari D3 Multimedia Broadcast
STIKMA Malang.
Ditemani segelas ice coffee, talkshow tersebut berlangsung komunikatif.
Memperbincangkan segala seluk beluk dunia akting, teater, dan film yang saat
ini sedang diminati banyak siswa. Dalam talkshow tersebut Kang Didi berpesan,
”Tegaskan bahwa berakting itu bukan cuma jual tampang, karena jika kalian cuma
jual tampang, disaat ada tampang baru yang lebih bagus, kalian akan
ditinggalkan. Berakting itu juga bukan semata mencari popularitas. Anggaplah
popularitas sebagai resiko dari berakting.”
Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah itu juga berlangsung meriah.
Pertanyaan-pertanyaan yang selama ini disimpan oleh siswa-siswi dicurahkan
semuanya untuk dijawab oleh pakarnya. Mulai dari cara berakting yang baik,
bagaimana menjadi aktor dan aktris profesional. Achmad Rizal, siswa kelas X-5
yang merupakan salah satu peserta casting D3 multimedia Entertainment, saat itu
juga diminta untuk menunjukkan bakat aktingnya dengan berperan sebagai Parjo, seorang
pembantu yang menyombongkan majikannya. Kang Didi memberikan apresiasinya
dengan memberi nilai 8,5 pada Rizal. Beliau mengatakan bahwa untuk mencapai
nilai 9, diperlukan latihan lebih keras dan jam terbang lebih tinggi.
Tak terasa jam menunjukkan pukul 16.30 WIB dan acara harus diakhiri, tetapi
Kang Didi yang harus segera kembali ke Jakarta masih menyempatkan diri berfoto
bersama beberapa siswa. Dengan hati puas siswa-siswi SMAN 10 Malang kembali ke
asrama. Begitu banyak pengalaman berharga dan pengetahuan yang merekadapatkan
sore itu. Semoga mereka bisa menjadi penerus dunia perfilman Indonesia, seperti
harapan Kang Didi yang diucapkan di akhir talkshow.
Reported by: Axell
SERTIJAB PASKIBRA
SMANDASA Masa Bakti 2011-2012
Kamis (22/12) siswa SMAN 10 Malang (Sampoerna
Academy) yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera yang biasa disebut
PASKIBRA melaksanakan kegiatan ceremonial serah terima jabatan.
Kegiatan SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) yang dilaksanakan di lapangan upacara
SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) ini diikuti oleh PASKIBRA kelas 10, 11 dan 9
pengurus dari kelas 12.
Serah terima jabatan ini dimaksudkan
sebagai pergantian dari pengurus lama ke pengurus baru. Kegiatan ini hampir
sama dengan apel-apel biasa, namun yang membuatnya
berbeda adalah prosesi serah terima jabatan antara pengurus lama dan pengurus
baru. Selain itu Serah Terima Jabatan baru kali ini dilaksanakan di lapangan,
seperti yang dituturkan oleh Dwi Al Aji Suseno selaku ketua umum PASKIBRA yang
lama.
“Perasaan saya tentu saja senang. Pesan
saya untuk PASKIBRA SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) semoga semakin bagus dan
semakin meningkat. Kami juga sudah percaya kepada ketua PASKIBRA yang baru,”
ujar Dwi Al Aji Suseno setelah upacara serah terima jabatan.
Upacara serah terima jabatan ini juga
dilakukan dengan penyerahan bendera merah putih dari dua perwakilan pengurus
yang lama, yaitu Angga Khoirul Imam dan Ahmad Rizal Mustaqim ke kedua
perwakilan pengurus yang baru, yaitu Yogi Tuhu Sofiyanto dan Yano Andrianto
Putra sebagai simbolis penyerahan jabatan.
“Alhamdulillah, kita sudah diberi tanggung
jawab. Benar-benar sesuatu yang luar biasa dan kita harus benar-benar menjaga
tanggung jawab itu, apalagi kita yang dari calon PASKIBRA (CAPAS) dan sekarang
menjadi PASKIBRA,” ujar Showfil Widad Herdiana, salah satu anggota PASKIBRA
kelas 10.
“Mungkin Ke depannya PASKIBRA SMANDASA bisa
mengadakan lebih banyak latihan gabungan dengan SMA lain, contohnya SMK Telkom
dan bisa bekerja sama dengan PPI (Purna Pakibra Indonesia) untuk mengadakan
lomba Paskibra. Dan saya harap semua anggota paski bisa bekerja sama dengan
baik, bisa tambah disiplin dan menjadi teladan bagi teman-teman lainnya” Ujar
Ganang Argo Enggartyasto selaku Ketua PASKIBRA yang baru. (meg/arv)
Bersama
Sampoerna Academy
Indonesia
Berkibar
Cuaca cerah
menemani kesepuluh siswa SMAN 10 Malang Sampoerna Academy untuk berangkat ke
Jakarta menuju Sampoerna Strategic Square (SSS) pada Rabu 25 Mei 2011.
Berangkat dari Bandara Abdurrahman Saleh, Malang seluruh siswa yang sejatinya
berjumlah sebelas orang dengan didampingi oleh Ms. Rizqi Khoirunnisa itu
mendarat di bandara soekarno-hatta. Setelah menjemput siswa Sampoerna Academy
Palembang, kegiatan dilanjutkan ke SSS untuk mendapatkan briefing dari
Mbak Tia, Pak Hendri dan Mas Damar tentang kegiatan selama di Jakarta sekaligus
seleksi MC dan performers.
Keesokan
harinya diadakan pembagian tugas untuk acara dinner reception yang
akan diselengarakan Jumat malam di SSS, diantaranya MC oleh Dhea Rara,
Performers oleh Rizal, Jaya, Matthew, Alisra, Putri dan Lovely, Host oleh
Faisol, Fitri, Cahya, Chaidir, Genting dan Atirah, Registrasi oleh Audinda dan
Riyadh, Maingate oleh Helen, Syida dan Tiqo, serta Lifter oleh Rifky,
Yuniar dan Midi. Setelah pembagian tugas selesai dilaksanakan latihan sekaligus
gladi bersih.
Dinner
reception pun digelar, seluruh petugas sudah bersiap di tempatnya
masing-masing. Acara yang diadakan di lantai 31 SSS North Tower itu
dipimpin oleh Ibu Nenny dari Putera Sampoerna Foundation (PSF). Malam itu
acaranya bukan hanya dinner dengan para donator Sampoerna Academy (SA)
akan tetapi juga diadakan pemutaran video SA dan pelelangan lukisan siswa SA
baik Malang maupun Palembang. Seluruh hasil lelang yang mencapai angka 26 juta
itu akan disumbangkan untuk kegiatan SA.
Acara pun
berlanjut pada hari sabtu, 28 mei 2011 yang terdiri dari charity show,
Ikrar Indonesia Berkibar (BERsama KIta BelajAR) yang dilakukan oleh seribu
pelajar se DKI Jakarta yang dipimpin oleh siswa SA Malang (Faisol, Helen,
Fitri, Cahya, Tiqo) dan Palembang (Riyadh, Chaidir, Genting, Atirah), pelepasan
balon ke udara yang dipimpin oleh Mendiknas dan Ibu Nenny dari PSF, workshop
oleh Imelda Fransisca, lomba-lomba untuk pelajar serta wahana balon udara.
Minggu pagi
seluruh siswa SA Malang dan Palembang meninggalkan kota Jakarta dengan
menggunakan pesawat. Kesedihan pun tak terelakkan dari wajah siswa SA karena
harus berpisah. Meskipun baru kenal seluruh siswa sudah merasa sangat dekat
seperti keluarga sendiri. (fai)
Study Overseas,
Pilihan Untuk Investasi Masa
Depan!
Tak seperti biasanya, hari ini (28/11) siswa-siswi SMAN 10 Malang Sampoerna
Academy tampak sudah berbaris rapi dan tertib di depan lobi sekolah
pukul 12.30 WIB. Dengan saksama, mereka mendengarkan penjelasan singkat dari
Ibu Kiki, guru English IGCSE. Tampaknya mereka sudah tak sabar untuk
berangkat ke Surabaya guna mengikuti acara Education Affair, sebuah
program pengenalan studi ke luar negeri.
Setelah berjam-jam lamanya di perjalanan, sampailah mereka di Hotel JW.
Marriot, tempat workshop dilaksanakan. Tanpa komando, mereka langsung menuju
tempat acara dilaksanakan di lantai tiga. Setibanya di sana, deretan stan-stan
(sebagian besar stan universitas di Amerika) pun sudah berjajar rapi dan siap
untuk menjajakan informasi mengenai studi di universitasnya.
“Wah, seru banget. Kegiatan yang sangat positif! Dapat memacu semangat
belajar kami untuk bisa melanjutkan studi keluar!” ucap Rizal menggebu-gebu.
Sebelumnya, mereka juga mendapatkan sekilas informasi melalui presentasi
yang dilakukan oleh setiap perwakilan universitas. Namun dengan waktu yang
relatif singkat (+ 3 menit), tentu saja tak cukup memberikan
kepuasan kepada para pengunjung. Untungnya para informan dengan sabar dan ramah
melayani pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta di setiap stannya.
“Kami sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini,
karena dengan ini kami bisa mengetahui kriteria apa saja yang mereka inginkan.
Dan dengan waktu yang tersisa ini, kami dapat berusaha semaksimal mungkin untuk
memenuhi tuntutan mereka,” ucap Naila antusias.
Studi keluar memang dianjurkan untuk mengoptimalkan pengetahuan dan potensi
mereka. Bukan karena universitas-universitas di Indonesia berkualitas buruk,
namun jika ada yang lebih baik, why not? Because education is
investation for our future. (epo)
Peringatan Maulid Nabi 1432 H
Senin
(14/02), suasana di SMAN 10 Malang kali ini berbeda. Di saat siswa-siswa yang
lain berada di dalam kelas dan mendapat pelajaran, sedangkan beberapa siswa
berlalu lalang dan tampak sangat sibuk mengurus sesuatu. Ya, benar, mereka
adalah para panitia “Peringatan Maulid Nabi 1432 H” yang mengambil tema “Dengan
Memperingati Maulid Nabi, Kita Teladani Sifat-sifat Rasulullah”.
Acara yang dimulai sejak
pukul 10.00 WIB ini terdiri dari berbagai macam lomba, seperti : Lomba
menggambar kaligrafi, Lomba Adzan, Lomba Tilawatil Alquran, dan yang paling
meriah adalah lomba Putra Sarung dan Putri Jilbab. Lomba-lomba tersebut diikuti
oleh siswa-siswa yang merupakan perwakilan dari kelas masing-masing. Setiap
kelas boleh mengirim delegasi lebih dari 1 orang kecuali untuk lomba Putra
Sarung Putri Jilbab yang hanya diperbolehkan mengirimkan 1 pasangan (putra +
putri) tiap kelas.
Lomba yang diikuti oleh
kelas X dan XI ini dibuka dengan lomba Putra Sarung dan Putri Jilbab dengan
Mutiara.N.H (X-1) dan M. Ali Wafa (X-6) sebagai MC dalam lomba tersebut. Juri
dalam lomba yang terdiri dari 2 sesi ini adalah ibu guru SMAN 10 Malang
sendiri.
Bersamaan dengan dilaksanakannya
lomba tersebut, di tempat lain juga sedang dilaksanakan lomba menggambar
kaligrafi, lomba adzan, dan lomba tilawatil Alquran.
Setelah ISHOMA, sekitar
pukul 13.00 WIB, siswa-siswi digiring menuju aula untuk mengikuti pengajian
bersama Ustadz Farid Hamini. Dalam acara yang dipimpin oleh Umam(X-4) dan
Ilan(X-5) tersebut juga ada penampilan dari siswa-siswi SMAN 10 Malang, seperti
: Baca Alquran beserta intisari, Albanjari dan Mengaji Diba’, baru kemudian
dilanjutkan dengan ceramah agama. Ceramah agama yang berlangsung sekitar 1,5
jam itu berbicara tentang “Pengaruh Pacaran dan Bagaimana Islam Memandangnya,
serta Sifat-sifat Rasulullah SAW”. Dan di akhir acara dilanjutkan dengan
pengumuman pemenang lomba-lomba.
Berikut daftar pemenang
lomba-lomba tersebut :
Tilawatil Alquran
: Diani (XI Science 2), M.Anwar(X-2), Siti Nurul(XI Science 3).
Adzan : Ary
Kusuma (X-7), Novieka (XI Social), Luthfi (X-2).
Kaligrafi :
A.Rizal (XI Science 3), Lucky (XI Science 4), Nova Reksa (XI Science 5)
Putra Sarung
: M. Choiruddin (XI Social), Putri Jilbab : Arum T. (X-7).
Selamat untuk para pemenang!
(ayu)
MURAL PAINTING SAMPOERNA STRATEGIC
SQUARE
Jum’at
(7/11), 18 siswa-siswi SMAN 10 Malang tampak bersiap-siap untuk berangkat ke
Jakarta. Mereka semua dari kelas XI. Mereka berhasil lolos seleksi mural
painting yang diadakan oleh Sampoerna Foundation. Dari SA Malang bisa
meloloskan 6 grup untuk ke Jakarta. Grup 1 (Rizal,Tifany,Axel),Grup 2
(Lucky,Atika,Ema),Grup 3(Lisa,Fitri,Kiki),Grup 4 (Ardi,Ziky,Faiqoh),Grup 5
(Nova,Helen,Nina),Grup 6 (Claudia,Sembadra,Fitri).Nantinya, mereka semua akan
mural painting di Jakarta selama 2 hari di gedung Sampoerna Strategis Square.
Kebanyakan dari mereka, ini merupakan kesempatan pertama untuk dapat berkunjung
ke Ibu kota Indonesia, Jakarta. Rona kebahagiaan jelas terpancar pada raut
wajah mereka. Meski saat keberangkatan sempat mengalami penundaan selama 1 jam
karena pesawat yang akan ditumpangi mengalami permasalahan.
Sekitar
pukul 15:45 akhirnya pesawat selamat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta,Jakarta
setelah penerbangan selama 1 jam 45 menit. Di Bandara dengan didampingi Pembina
tunggal dari malang, Mr.Hakim, bertemu dengan Pak Komang yang sudah menanti
kedatangan rombongan SA Malang. Rombongan SA Malang bertolak menuju tempat
penginapan mereka, Hotel Kartika Candra.
Keesokan
harinya sekitar pukul 8 pagi, Sabtu (8/11), rombongan SA Malang menuju ke
Sampoerna Strategic Square. Hari ini adalah hari pertama mural painting sesuai
dengan rundown yang telah diberikan. Sebelum memulai mural painting, ada acara
pembukaan oleh pihak Samperna Foundation dan dari para donasi. Selain itu ada
pula pengenalan tentang Mural Painting oleh anak IKJ (Institut Kesenian
Jakarta) yang diberikan oleh Kak Philips.
Tepat
pukul 10:00, mural painting resmi dimulai. 6 group SA Malang segera menuju ke
tempat masing-masing dan siap bertempur dengan cat serta tembok yang sudah
disediakan. Mereka semua tampak antusias sekali mulai mengecat tembok yang
dihadapan mereka masing-masing. Mural painting hari pertama selesai pukul
17:00.
Hari
kedua,Minggu (9/11)mural painting dimulai pukul 08:00.Masih tersisa 50%
pengecatan lagi beserta finishing yang harus dikerjakan. Masing-masing grup
mulai menambah speed mereka dalam mengecat karena takut waktunya tidak selesai.
Batas waktu yang diberikan sampai pukul 17:00. Kakak-kakak dari IKJ juga turus
membantu proses pengerjaan mural mereka. Mulai dari mengajarkan teknik lukis
yang mudah sampai gradasi-gradasi warna yang unik.
“Anak-anak yang luar biasa” itulah ungkapan yang dilontarkan oleh Kak Anggi,
pemilik tembok-tembok yang dilukis. Pak Edi, Pak Komang, Bu Michell serta Mr
Deril juga mengungkapkan hal yang sama pada siswa-siswi SA Malang. 6 mural
selesai sebelum waktu yang ditentukan. Setelah menyelesaikan mural painting,
masing-masing group di interview oleh Mas Indra untuk dokumentasi pihak
Sampoerna Foundation.(luc)
SEMANGAT YANG KEMBALI
BERKOBAR
SMA Negeri 10 Malang (28/10) melaksanakan upacara bendera dalam rangka
memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-82. Upacara ini dimulai pada sekitar
pukul 07.30 WIB yang dihadiri oleh seluruh siswa-siswi dan bapak ibu guru SMA
Negeri 10 Malang.
Upacara peringatan hari lahirnya bangsa Indonesia kali ini dipimpin oleh
Muhammad Abdul Ghofur (X-3), dan diprotokoli oleh Mutia (X-1) dengan petugas
pembawa bendera sang merah putih adalah Ahmad Rizal Mustaqim (XI IPA 3), Nindya
Dini Pangestika (XI IPA 5) serta Angga Khoirul Imam (XI IPA 5). Dalam
rangkaian acaranya, amanat Pembina upacara yang dibawakan oleh bapak Muhammad
Nur Ali S.Pd. diisi dengan pembacaan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia, Andy A. Malarangeng dengan pokok bahasan tentang “Semangat
Sumpah Pemuda”.
Terlihat seluruh peserta upacara melaksanakan upacara ini dengan penuh
khitmat dan semangat yang tinggi, dimana hal ini dibuktikan pada saat mereka
menyayikan lagu nasional “Satu Nusa Satu Bangsa” mereka menyanyikannya dengan
merdu dan antusias.(Zik)
Lomba daur ulang sampah anorganik yang diadakan oleh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya merupakan salah satu kegiatan yang
mereka adakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup 2010. “Meskipun
pelaksanaannya sudah terlambat, tapi kami tetap mengusahakan acara ini bisa
berjalan sesuai harapan,” tutur salah satu panitia Hari Lingkungan Hidup 2010.
Lomba ini diikuti oleh siswa siswi SMA/Sederajat Se Jawa Timur. Seleksi awal
lomba ini dilakukan dengan cara mengirimkan essay produk daur ulang sampah
anorganik ke Panitia Hari Lingkungan Hidup 2010 dan terpilihlah 10 finalis yang
maju ke babak kedua dan salah satunya adalah tim dari SMAN 10 Malang Sampoerna
Academy yang diwakili oleh Akhmad Rizal Mustaqim (XI IPA 3), Tatri Fajar Afinda
(XI IPA 5), Rinda Meylia Widyawati (XI IPA 1) dengan bimbingan Dra. Hj. Faridah
Hayati dan ketika final didampingi oleh Bu Endang Setyoningsih, S.Pd.
Final lomba yang bertema “Stop Global Warming with 4R”
diadakan pada tanggal 25 Juli 2010. Para finalis diharuskan mempresentasikan
produk daur ulang mereka dengan media dan cara sesuai dengan kreativitas mereka
dalam waktu 10 menit. Setelah semua finalis selesai presentasi, tiba waktunya
tim juri melakukan penilaian dan menentukan pemenangnya. Penilaiannya
berdasarkan penambahan nilai essay, presentasi, dan produk. Hasilnya, tim SMAN
10 Malang belum berhasil masuk dalam 3 terbaik. Meskipun demikian, satu hal
yang paling berharga adalah pengalaman yang mereka dapat, menambah kreativitas
mereka dan juga bisa mengukur kemampuan mereka dengan siswa siswi lain Se Jawa
Timur.
Mampu meraih sebuah prestasi merupakan hal yang sangat membanggakan bagi
semua orang. Hal inilah yang juga sedang di rasakan oleh Rizal, Yana dan
Tiffany. Pasalnya mereka bertiga telah merebut juara ke-3 dalam English
Contest yang diadakan oleh EEC Universitas Muhammadiyah Malang hari Sabtu
(01-04-2010),yang diikuti oleh siswa-siswi SMA se-Jawa Timur. Namun, di balik
prestasi yang mereka peroleh, terselip sebuah perjuangan yang sangat berat.
Betapa tidak, tanpa persiapan yang matang, hanya dalam waktu sehari mereka
latihan, mereka memberanikan diri untuk maju dengan keadaan yang apa adanya.
Lomba yang diadakan adalah story telling, speech dan debate.
Lomba yang pertama adalah lomba story telling. Dari 20 tim yang
mengikuti, hanya 10 tim yang dipilih untuk maju ke sesi lomba berikutnya, dan
ketiga siswa-siswi perwakilan SMAN 10 Malang ini berhasil menduduki posisi
ke-5. Pada babak berikutnya, yaitu speech, tim mereka memilih Yana
untuk maju mewakili tim mereka, yang akhirnya memperoleh posisi ke-2 dari 6 tim
yang terpilih maju ke babak selanjutnya. Perjuangan mereka masih berlanjut ke
babak debate. Ada 3 tahapan penyisihan debat. Tahap pertama, tim
mereka menang melawan tim dari SMAN 1 Sumenep (A). Kemudian berlanjut ke tahap
kedua melawan SMAN 3 Ponorogo kemudian SMAN Sumenep (B). Keputusan akhir di
ambil dari akumulasi nilai pada sesi debat masing-masing tim. Hasil yang
diperoleh adalah; SMAN 3 Ponorogo sebagai juara pertama, SMAN 1 Sumenep sebagai
Juara kedua, dan SMAN 1O Malang sebagai juara ketiga.
Saat ini, SMA Negeri 10 Malang sudah menjadi salah satu ranting dari
Inkai(Institut Karatedo Indonesia) cabang Malang. Perjuangan untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler karate ini terbilang cukup memeras tenaga mengingat
ekskul ini tidak ada di SMA Negeri 10 Malang sebelumnya.
Awalnya, ada enam siswa SMA Negeri 10 Malang yang sebelumnya pernah
mengikuti karate. Keenam siswa kelas X ini berinisiatif untuk berlatih sendiri,
tanpa pelatih.
“Kami memutuskan untuk latihan sendiri, saling sharing skill yang
sudah kami pelajari sebelumnya,” ujar Ardi, salah satu dari keenam rang
tersebut.
Rupanya, latihan otodidak yang dilakukan seminggu sekali oleh keenam orang
ini menarik perhatian siswa yang lain. Terbukti, tak lama setelah mereka
berlatih bersama, ada siswa-siswa lain yang ikut bergabung dalam latihan
otodidak itu. Terhitung, ada sekitar 16 orang siswa yang ikut bergabung dalam
latihan tersebut.
“Kami ingin sekali mengusulkan pengadaan ekskul karate ini di
sekolah,” kata Rizal yang sebelumnya sudah pernah mengikuti karate saat SMP.
“Kami juga sempat bingung menentukan perguruan untuk ekskul ini,” lanjutnya.
Suatu ketika, saat sedang berlatih, ada seorang senior dari Inkai
Universitas Brawijaya yang mengetahui latihan otodidak itu dan menawarkan untuk
bergabung dengan Inkai Brawijaya. Semenjak saat itu, siswa-siswa yang
berkeinginan untuk mengikuti karate, berusaha untuk mengusulkan ekskul karate
ke SMA Negeri 10 Malang. Rekrutmen anggota pun mulai dilakukan supaya SMA 10
Malang bisa segera memiliki ekstrakurikuler karate. Bahkan, negosiasi dengan
pihak Inkai Brawijaya juga dilakukan di semester gasal demi tercapainya
keinginan untuk mengembangkan kemampuan bela diri siswa.
Setelah perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya SMA Negeri 10 Malang
berhasil mendapatkan pelatih atau senpai dalam karate dari Dojo Inkai
Brawijaya. Mulai semester genap ini, siswa SMA Negeri 10 Malang sudah bisa
melakukan latihan rutin yang dilaksanakan pada hari Senin dan Rabu pukul
15.30-16.45 di sekolah. Latihan gabungan pun sudah bisa dilaksanakan pada hari
Minggu pukul tujuh pagi di Universitas Brawijaya
Donasi
untuk Jepang, Donasi untuk Hati
Bagai memasuki jaring
laba-laba, begitulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan negeri
sakura saat ini. Beberapa tahun yang lalu, Indonesia seakan-seakan juga masuk
dalam jaring laba-laba itu. Negeri yang semula aman dan tenteram tiba-tiba
diserang amukan air yang menghilangkan nyawa banyak orang. Meski prestasi bagi
pemerintah Indonesia yang dengan cekatan mengembalikan keadaan Aceh seperti
semula, namun semua itu tak luput dari bantuan berbagai pihak, baik masyarakat
Indonesia sendiri maupun negara-negara lain.
Tak jauh beda dengan Jepang
yang sedang kalut oleh bencana tsunami, banyak orang-orang yang bersimpati,
bahkan berempati dengan keadaan negeri itu. Meski beberapa orang beranggapan
bahwa bantuan untuk Jepang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan karena mereka
hidup di negara kaya dan sudah maju, namun bantuan dan sumbangan untuk Jepang terus
mengalir. “Because we live in a same planet and came from a same God,”
begitu alasan Ryo, siswa SMA Negeri 10 Malang ketika ditanya mengenai donasi
untuk Jepang yang digalang oleh siswa-siswi SMA Negeri 10 Malang sendiri.
Memang, peristiwa alam yang meluluhlantakkan Jepang menggugah mereka untuk
melatih rasa simpati dan empatinya, agar selalu terbangun rasa sosial dan
solidaritas yang dijunjung tinggi seluruh masyarakat Indonesia. Mereka percaya,
bahwa dana yang meski hanya berjumlah Rp 1.494.500,00 yang diperoleh dari tiga
ratus siswa setidaknya bisa membantu Jepang mengatasi bencana tsunami.
Pengumpulan bantuan oleh siswa-siswi dilakukan melalui ketua dan koordinator
house masing-masing . “Sedikit berbuat, banyak bermanfaat,” ujar Rizky
berpendapat tentang penggalangan dana yang dilakukan di asrama, tempat mereka
tinggal.
Kemarin tepatnya tanggal 22
Maret 2011 bertempat di lobi sekolah penyerahan bantuan secara simbolis telah
dilaksanakan dari perwakilan siswa kepada Ibu Kepala Sekolah Dra. Niken Asih
Santjojo, M.Pd yang nantinya akan dikirim langsung untuk para korban bencana,
bantuan yang diberikan berupa bantuan financial yang diharapkan dapat lebih
bermanfaat bagi para korban bencana tsunami di Jepang.
Mungkin untuk itulah Tuhan
menurunkan berbagai macam bencana di dunia ini, agar kita, manusia, kembali
lagi peduli dengan orang-orang di sekitar kita dan saling tolong menolong agar
lunak hati kita yang sudah keras oleh kebencian dan sibuk untuk kepentingan
diri sendiri. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari segala sesuatu yang
berasal dari Tuhan. (chelebi)